
Di sebuah hutan tropis yang lebat, dua ekor kera bersahabat, Miko dan Karo, gemar bermain dan menjelajahi alam. Suatu hari, mereka menemukan sebuah sungai besar yang airnya mengalir deras dan jernih. Penuh rasa ingin tahu, mereka melompat dari pohon ke batu besar di tepi sungai, tertawa dan saling mengejar.
Namun, dalam kegembiraan itu, batu tempat mereka berpijak licin. Miko terpeleset lebih dulu, disusul oleh Karo yang mencoba menangkapnya. Keduanya terjatuh ke sungai, dan arus deras segera menyeret mereka ke tengah air.
Mereka panik. Belum pernah sebelumnya mereka berenang sejauh ini dari tepi sungai. Tubuh mereka mulai mengapung, terombang-ambing oleh arus. Untungnya, mereka tidak tenggelam, karena tubuh kera ringan dan berbulu, membantu mereka tetap di permukaan.
Namun bahaya belum berlalu. Keduanya mencari cara untuk menyelamatkan diri. Miko melihat dahan besar menjulur ke atas sungai. Dengan susah payah, dia mendayung tubuhnya ke arah dahan tersebut. Setelah beberapa kali mencoba, dia berhasil meraihnya. Dengan cepat dia menarik Karo yang mulai kelelahan.
Mereka berpegangan erat pada dahan dan perlahan bergerak ke tepi sungai. Basah kuyup dan gemetar, mereka duduk di bawah pohon, beristirahat dan tertawa lega.
Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga. Mereka menyadari bahwa alam menyimpan keindahan, tapi juga bahaya. Dan di balik ketakutan, selalu ada peluang untuk saling tolong-menolong dan bertahan.